Omset Pedagang Kolang-kaling Turun Hingga 50 Persen
lampung.jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Omset penjual kolang kaling di masa pandemi Covid-19 pada 2022 menurun 50 persen.
Salah satu pengerajin kolang kaling di Jalan Banyumas, Kampung Peninjauan, Kelurahan Sukarame 2, Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung, Suyanto (63) mengatakan bahwa penghasilan 2022 dengan tahun dimana tak ada Coronavirus Disease 19 (Covid-19) turun sebanyak 50 persen.
"Dampak Covid-19 pembeli sepi, enggak seperti tahun biasanya," kata dia, Selasa (29/3).
Penjual kolang-kaling yang sudah menjalani usaha sejak tahun 1994 ini menjelasakan bahwa pihaknya mengambil buah kolang-koling dari Kecamatan Ulu Belu, Kecamatan Gisting dan Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
"Kalau untuk sekarang penjualan agak macet apalagi hari-hari biasa," keluhnya.
Dia menjelaskan, saat ini pedagang kolang-kaling menjual dengan harga Rp 10 ribu per kilogram.
"Naik Rp 3 ribu dari harga sebelumnya Rp 7 ribu," jelasnya.
Seorang buruh pengupas kolang-kaling Muntiasih (52) mengungkapkan sehari biasanya ia bisa mengupas sebanyak 12-15 rantang untuk ukuran buah yang kecil.
Omset penjual kolang kaling di masa pandemi Covid-19 pada 2022 menurun 50 persen. Dampak Covid-19 pembeli sepi, kolang kaling dijual dengan hargaa 10 ribu
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Lampung di Google News