Puan Maharani Beber Kisah Presiden Pertama di Indonesia, Ternyata Bung Karno Seorang

Minggu, 08 Mei 2022 – 19:31 WIB
Puan Maharani Beber Kisah Presiden Pertama di Indonesia, Ternyata Bung Karno Seorang - JPNN.com Lampung
Ketua DPR RI Mbak Puan Maharani. Foto: Ricardo/ JPNN.com

Belakangan, tulisan tangan Soekarno saat bersurat dengan pengusaha kain di Bandung itu dimuat di koran Sipatahoenan terbitan 12 Juni 1936. Si pemuat iklan tak lain adalah pengusaha kain, Tan Tjoei Gin.

Dalam iklan itu, terlihat tulisan tangan Soekarno memuji kain yang diproduksi Tan.

Berikut bunyi lengkap tulisan tangan Soekarno yang ditujukan kepada Tan Tjoei Gin tertanggal 5 Mei 1936.

Toean poenja kain-kain wol memang djempol. Doeloe, waktoe masih ada di Bandoeng, semoea saja poenja keperloean pakaian saja selaloe ambil dari dari toean poenja toko. Dan sekarang di Endeh, walaupoen boeat saja sendiri saja tidak bisa beli apa-apa, maka toeh boeat saja poenja sobat-sobat orang Endeh jang ingin berpakaian bagoes, saja tolong pesankan bakal-bakal pakaian kepada toean poenja toko djoega. Dan saban kain-kain datang, mereka selaloe berkata dengan gembira: "pawe he, toea, pawe! " Artinya: "Bagus selaloe, toan, bagoes sekali!

Tulisan tangan tersebut diakhiri goresan tanda tangan Bung Karno. Dalam iklan itu, Tan Tjoei Gin juga menuliskan sejumlah kata-kata yang mengajak orang berbelanja ke tokonya:

Di ini zaman perlintasan, di ini zaman kemadjoean, kita berpakean boekan hanja oentoek menoetoepkan anggota badan kita. Kita orang berpakean, jang teroetama ontoek mengoendjoek bahwa kita ada sebagi bangsa, ada harga penoeh sebagi lain-lain bangsa, sebagi manoesia kita poen tidak lebih koerang dari oemat Toehan jang mana poen! Oentoek Noesa dan Bangsa Toean dan Njonja dateng pada: "Pasoendan" Oentoek Keperloean Pakaian datanglah pada: Groot WOLLEN MAGAZIJN Firma Tan Tjoei Gin Pasar Baroe 50 Bandoeng.

Tak lama setelah iklan itu terbit, Tan Tjoei Gin sempat ditangkap dan diinterogasi oleh Belanda karena dianggap menyebarkan iklan provokatif.

Tan baru dilepaskan setelah dia menjelaskan bahwa tidak ada tujuan politik di sana. Hanya promosi kain semata. Cerita dari Mbak Puan itu mungkin tak terlalu diketahui umum. Sejarah mencatat, Bung Karno memang pernah dibuang ke Ende gegara kegiatan politiknya yang membuat Belanda khawatir. Bung Karno pun diasingkan ke Ende sejak 14 Januari 1934 sampai 18 Oktober 1938. Tentang Bung Karno menjadi pedagang kain menjadi bagian tak terpisahkan dari ketokohannya. (*/adk/jpnn)

Presiden Pertama RI Soekarno, Puan Maharani mengungkapkan bahwa kakeknya itu pernah menjadi pedagang kain saat dibuang Belanda ke Ende, Flores, NTT

Redaktur & Reporter : Sandy Fernando

Facebook JPNN.com Lampung Twitter JPNN.com Lampung Pinterest JPNN.com Lampung Linkedin JPNN.com Lampung Flipboard JPNN.com Lampung Line JPNN.com Lampung JPNN.com Lampung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Lampung di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia