Tugas Jurnalis Meluruskan Hoaks, Menyampaikan Informasi Kebenaran

Kemudian pers juga memberikan pandangan, analisis, dan interpretasi terhadap permasalahan sosial, politik, dan ekonomi yang rumit, serta memperkenalkan gagasan, ide dan kecenderungan baru dalam masyarakat.
"Era digitalisasi saat ini tak bisa dibendung. Kondisi ini yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat salah satunya melalui media sosial," kata Juniardi.
Menurut Juniardi, produk jurnalistik dibuat atau disajikan oleh wartawan yang berkompeten, dan juga boleh berdasarkan informasi yang didapat dari medsos.
"Di medsos itu informasi awal. Kalau mau dibuat karya jurnalistik mesti diverifikasi terlebih dahulu, agar isinya benar-benar bisa dipertanggungjawabkan," katanya.
Juniardi meminta jurnalis jangan justru ikut terbawa arus media sosial, tetapi harus menjadi penyaring informasi dengan cepat kemudian dilakukan verifikasi, dan disajikan dalam bentuk karya jurnalistik.
"Informasi dari media sosial, kemudian diuji kebenarannya, lalu menjadi produk jurnalistik, baru kabarkan kembali ke media sosial. Sehingga, menyambaikan informasi secara benar," katanya. (mar10/jpnn)
Pers memiliki tanggung jawab untuk meluruskan informasi yang salah atau kabar hoaks yang tersebar di media sosial. jurnalis sesungguhnya menyampaikan kebenaran
Redaktur & Reporter : Sandy Fernando
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Lampung di Google News