Pengrajin Tahu Tempat Keluhkan Sistem Pengambilan Bahan Baku di Gudang Bulog
lampung.jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Para pengerajin tahu tempe di Kota Bandar Lampung mengeluh soal pembelian kedelai subsidi karena pengambilan dijadwal dua pekan sekali.
Hal itu dikatakan Ketua Gakopti (Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia) Pusat Aib Syarifuddin saat kedatangan Mentri Perdagangan Republik Indonesia, di Gunung Sulah, Way Halim, Bandar Lampung.
"Selama ini Bulog melakukanya meminta diambil dua pekan sekali. Sedangkan gudang Bulog tutup jam 3 atau 4. Jadi, kami sering keterlambatan waktu karena jam produksi terpotong oleh pengambil bahan baku di gudang Bulog," katanya, Jumat (30/9).
Pihak berharap kepada importir Bulog mengizinkan para pengrajin tahu tempe mengambil bahan baku dalam jangka waktu satu bulan atau dua bulan.
Hal itu dipinta agar para pengrajin tidak terpotong waktu dengan adanya aktivitas pengambilan ke gudang Bulog.
"Jadi, importir ini kurang mendukung, sehingga kami mengusulkan dalam penyaluran tahap kedua tolong diperbaiki. Misalnya, bisa diambil per satu satu atau dua bulan," harap Aib.
Dengan demikian produksi dapat berjalan apabila stok kedelai ada.
"Pada Desember mendatang mudah-mudahan tidak 3800 ton lagi, tetapi sampai 20.000 ton atau bisa lebih," jelasnya.
Para pengerajin tahu tempe di Kota Bandar Lampung mengeluh soal pembelian kedelai subsidi karena pengambilan dijadwal dua pekan sekali.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Lampung di Google News