Minyak Goreng Langka, Ade Utami Ibnu : Pemerintah Tidak Hanya Atasi Dengan OP
lampung.jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Lampung sebagai sentra penghasil kripik pisang yang dikenal seantero nusantara, bahkan telah menjadi brand tersendiri “Ingat Lampung, Ingat Kripik Pisang”, ingatan tersebut kini terancam hilang.
Hal ini disebabkan semakin langkanya keberadaan minyak goreng sebagai salah satu bahan utama dalam proses produksi kripik pisang tersebut.
Hampir satu pekan minyak goreng menghilang di Bandar Lampung dan beberapa daerah lainnya di Provinsi Lampung.
Ketua Fraksi PKS DPRD Lampung Ade Utami Ibnu mengatakan, kejadian ini tentu sangat memukul perekonomian daerah.
"Disaat perekonomian mulai bangkit, kemudian disusul naikknya kasus Covid-19 varian omicron dan juga hadir kebijakan pembatasan mobilitas lewat PPKM level 3 dan level 2 di Provinsi Lampung, kini minyak goreng baik di pasar tradisional maupun swalayan retail susah didapatkan. Tentu berdampak secara luas atau multiplier effect di masyarakat,” kata alumni Fakultas Ekonomi Unila ini, Jum'at (18/2022)
Menurutnya, keadaan seperti ini berdampak inflasi. Karena, menghilangnya minyak goreng di pasar akan mengancam UMKM di Provinsi Lampung, terutama yang bergantung dengan minyak goreng sebagai salah satu bahan utama dalam proses produksinya, seperti pengrajin kripik pisang.
“Dalam hal ini, upaya-upaya komprehensif harus dilakukan, tidak sekedar rutinitas temporal, disaat sembako jenis minyak goreng angka atau harga naik, dilakukan operasi pasar (OP), atau sidak di berbagai gerai retail yang disinyalir melakukan penimbunan. Seharusnya lebih dari itu,” tutur Ade.
Pemerintah Daerah melalui TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) harus bergerak cepat menuntaskan persoalan ini, sebelum berdampak panjang dan makin memberatkan perekonomian daerah dalam konteks ekonomi makro.
Hampir satu pekan minyak goreng menghilang di Bandar Lampung dan beberapa daerah lainnya di Provinsi Lampung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Lampung di Google News