Petani Cokelat di Lampung Mendapatkan Kabar Gembira dari Disperindag
Di sisi lain kadis juga menilai akan lebih bagus lagi jika petani sudah mengelola berbentuk bubuk cokelat, lalu pabrik yang memang sudah besar mampu menerima bubuk tersebut.
Menurut dia, untuk memperluas dan memperbaiki kapasitas produksi industri cokelat tentunya harus terjalin kemitraan antara pelaku usaha cokelat besar dengan IKM cokelat.
"Cokelat ini ada sentranya di Kabupaten Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Timur, Pringsewu, dan di sekitar Pesawaran. Jadi, hilirisasi produk turunan oleh IKM akan juga berlangsung bersamaan dengan komoditas lain seperti kopi serta lada," tambahnya.
Di Lampung, komoditas kakao menjadi salah satu komoditas unggulan, yang mana pada 2018 tercatat produksi kakao Lampung mencapai 58.638 ton, dengan Kabupaten Pesawaran sebagai penyumbang produksi terbanyak yakni mencapai 30.059 ton.
Pada 2020, luasan lahan kakao Lampung tercatat ada 79.356 hektare dengan produksi 58.852 ton bila dihitung per hektare dapat menghasilkan 900 kilogram biji kakao. (antara/jpnn)
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung memfasilitasi perbaikan kualitas produk cokelat yang ada di daerahnya agar lebih kompetitif
Redaktur & Reporter : Sandy Fernando
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Lampung di Google News