PT Hutama Karya Membuat Unit Pengelolaan Sampah Organik di Res Area

Sabtu, 26 November 2022 – 19:50 WIB
PT Hutama Karya Membuat Unit Pengelolaan Sampah Organik di Res Area - JPNN.com Lampung
Executive Vice President (EVP) Sekretaris PT Hutama Karya Tjahjo Purnomo memegang Manggot yang telah mengering. Foto : Yosephin Wulandari/ JPNN.con

lampung.jpnn.com, LAMPUNG - PT Hutama Karya (HK) mendirikan unit pengelolaan sampah organik dengan menggunakan maggot atau bernga/berenga larva dari lalat.

Unit pengelolaan spah organik ini pertama di Lampung. 

Unit tersebut berada di Rest Area KM 215 B di Tol Trans Sumatera Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka). 

Executive Vice President (EVP) Sekretaris PT Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan pengelolaan sampah organik ini bermula dari banyaknya sampah makanan basah di rest area. 

"Di rest area ini sebagian besar penjual makanan basah, seperti nasi dengan sayur. Jadi, sangat cocok untuk pengelolaan sampah organik," katanya, Sabtu (26/11). 

Dia juga menjelaskan bahwa sampah organik ini menggunakan manggot.

Penggunaan manggot karena memakan sampah organik, mengandung banyak protein dan tidak menular penyakit, sehingga bisa dijadikan pakan ternak.  

Bila diolah dengan baik, dan juga menggunakan mekanisme yang benar maka nantinya bisa menjadi pupuk yang bermanfaat. 

Tjahjo mengungkapkan bahwa nantinya akan ada pengelolaan non organik, tetapi semuanya butuh waktu dan bertahap.

"Kami prioritaskan akhir tahun sudah ada hasil, tetapi ini masih untuk internal saja. Kalau untuk sampah non organik akan kami rencanakan lagi," ucapnya. 

Ia menuturkan, dari hasil pengelolaan sampah ini akan digunakan dalam membina usaha mikro dan usaha kecil, agar dapat lebih mandiri  

"Ya dipakai untuk sosial, kalau ada yang mau belajar ya kami perkanalkan, dan ini menjadi percontohan di Lampung, nantinya akan dioptimalkan, dan dikembangkan untuk di rest area yang lain," lanjut Tjahjo. 

Tjahjo mengungkapkan bahwa tak hanya pengolahan sampah organik, ada pula tumbuhan sayuran dan kolam ikan. 

"Ini sebagian bukti bahwa produksi tidak hanya pupuk, tetapi yang dapat dikonsumsi untuk publik," pungkasnya.  (mcr32/jpnn)

PT Hutama Karya (HK) mendirikan unit pengelolaan sampah organik dengan menggunakan maggot atau bernga/berenga larva dari lalat.

Redaktur : Sandy Fernando
Reporter : Wulan

Facebook JPNN.com Lampung Twitter JPNN.com Lampung Pinterest JPNN.com Lampung Linkedin JPNN.com Lampung Flipboard JPNN.com Lampung Line JPNN.com Lampung JPNN.com Lampung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Lampung di Google News