Ini Tanggapan Kapolres Tubaba Atas Bentrok Msyarakat dengan PT HIM

lampung.jpnn.com, TULANG BAWANG BARAT - Laporan atas tebang pohon karet siap sadap seluas 11 hektare di wilayah Hak Guna Usaha (HGU) PT. Huma Indah Mekar (HIM) jadi alasan kepolisian amankan salah satu masyarakat lima keturunan Bandar Dewa di Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Hal itu diutarakan langsung oleh Kapolres Tulang Bawang Barat (Tubaba), AKBP Sunhot P. Silalahi saat dihubungi, lampung.jpnn.com, Kamis (3/3). 

"Jadi pada 26 Januari 2022 kami mendapatkan laporan dari PT. HIM terkait adanya penebangan pohon karet diwilayah HGU PT. HIM. Nah, atas informasi itu kami tindak lanjut dengan memeriksa saksi, dan kami melakukan pemanggilan terhadap salah satu masyarakat lima keturunan Bandar Dewa atau kelompok penebangan ini," katanya. 

Atas dasar itulah aparat kepolisian memanggil salah seorang yang diduga bernama Amin. Namun, saat pemanggilan pertama tidak digubris hingga dilakukan pemanggilan kedua dengan membawa paksa seseorang tersebut pada Rabu (2/3/2022) sekira pukul 12.30 WIB.

Laporan yang dilayangkan PT HIM terhadap masyarakat lima keturunan Bandar Dewa ini tertuang dalam LP/B/25/1/2022/SPKT/ RES TUBABA/ POLDA LPG tanggal 26 januari 2022. 

"Setelah kita bawa dampaknya kok rekan-rekan dari lima kelompok ini ke PT HIM, di sana mereka bertemu dengan satpam di pos penjagaan hingga terjadilah bentrok. Bahkan, salah satu kelompok masyarakat mengalami luka, dari PT HIM juga pos mengalami kerusakan oleh kelompok masyarakat itu," jelasnya.

Kronologisnya, persoalan itu terjadi karena saling klaim antara masyarakat dan pihak perusahaan terhadap kebun karet diwilayah HGU PT HIM. 

Sunhont menjelaskan, adapun persoalan terjadinya pengamanan karena kelompok masyarakat Bandar Dewa melakukan penebangan pohon karet yang siap panen di lahan HGU PT HIM dengan luasnya 11 hektare.