Sejarah Terbentuknya Tekab 308 Polda Lampung, Ternyata ada Kejadian yang Mencekam
Itu menunjukkan bahwa Tekab 308 Polda Lampung dan jajarannya yang ada di setiap polres telah menjadi jawaban atas keresahan masyarakat terhadap masalah kejahatan dengan kekerasan.
Baca Juga:
Keresahan masyarakat dijawab dengan hadirnya Tekab 308 Polda Lampung yang mulai berkiprah dan spesial memburu pelaku kejahatan kekerasan yang meresahkan masyarakat.
Makna Tekab 308 yang melekat pada unit tindak Reserse Polda Lampung bukanlah angka semata, melainkan memiliki makna Tanggal 30 Bulan 8 atau 30 Agustus, saat satgas Jatanras Polda Lampung dan Jatanras kota Bandar Lampung sebagai tim yang dibentuk oleh Kapolda Lampung pada masa itu, sehubungan dengan gugurnya Bripda Jefri anggota Sat Brimob Polda Lampung yang menjadi korban ditembak pelaku kejahatan saat melawan dengan gagah berani, menghadapi kelompok penjahat bersenjata api karena mempertahankan kendaraan miliknya.
Peristiwa gugurnya Bripda Jefri bukan hanya sebagai suatu kejadian yang sangat memprihatinkan bagi Polda Lampung, tetapi terutama tantangan berat atas ratapan masyarakat yang seolah ada dipenuhi kesangsian ratapan masyarakat atas kinerja polisi.
Sekarang kami hendak berlindung ke mana dari “BEGAL” istilah saat itu yang saat ini tidak diperbolehkan lagi untuk dipakai, sedangkan polisi sendiri gugur bersimbah darah mempertahankan hak miliknya, itulah seakan-akan suara yang mendenging di telinga Kapolda Lampung yang juga sebagai sebuah ”pessenggiri”, dari seorang putra daerah Lampung pertama yang pernah duduk menjabat sebagai kapolda yang sebagian besar kariernya, dijalani di reserse sebagai habitat kerjanya, ini beban yang menjadi pemikirannya saat itu.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu juga menuturkan bahwa ini juga salah satu sebab sehingga pengungkapan kasus perampokan dan pembunuhan Bripda Jefri adalah sebuah pertaruhan reputasi Reserse Polda Lampung bila tidak segera terungkap saat itu.
Di samping itu tentunya khalayak juga sudah tahu bahwa kapolda saat itu notaben juga adalah seorang reserse bahkan pernah dipanggil ke istana negara karena mendapat penghargaan dari Presiden Soeharto pada 1995 saat berpangkat Kapten Polisi bertugas sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi yang terkenal dengan mengungkap “Kasus Acan di Bekasi”.
Saat itu kapolda didampingi Wakapolda Kombes Bonifasius Tampoi, Kombes Purwo, Dirkrimum, AKBP Anton bahkan Wadan Korp Brimob Polri Brigjen Anang ( yang saat ini sebagai Dankorp Brimob Polri) dari Jakarta turun ke Bandar Lampung.
Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Edward Syah Pernong mencatat sejarah atas dibentuknya Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polda Lampung pada 30 Agustus 2015.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Lampung di Google News