Sejarah Terbentuknya Tekab 308 Polda Lampung, Ternyata ada Kejadian yang Mencekam
Selama dua hari dua malam kapolda, waka polda dan wadan korp brimob polri dan dirkrimum hampir selalu berada bersama Kapolresta Bandar Lampung saat itu dijabat Kombes Pol Harry Nugroho.
Semua serius dan tegang mengikuti langkah kapolda membentuk 13 tim lidik yang harus melapor dalam waktu setiap 12 jam dan terus menerus di evaluasi yang langsung dipimpin oleh Kapolda Lampung. Saat itu yang memutuskan info apa yang sudah harus di drop dan info apa yang harus dipertajam dan diakurasikan setiap 10 jam.
Kapolda menggelar semua info terakhir, diayak dan dikejar baik info maupun prediksi arahnya baik MO maupun MOTIF serta kelompok jaringannya.
Kapolda langsung mengendalikan seluruh kegiatan para personel satgas gabungan Polda Lampung dan Polresta Bandar Lampung yang bergerak diapangan, mengumpulkan fakta lapangan yang diolah, dimapping, dikelompokkan, semua terlibat ikut serta dan aktif dalam berdiskusi mengupas seluruh sinyal elemen dan mengakurat ke seluruh info lapangan, yang juga disebar di seluruh wilayah di seluruh lapas, rutan, dan jaringan pelaku kejahatan di Lampung.
Kemudian diklarifikasikan dengan semua info yang ditemukan di TKP dan info dari reserse yang menyebar di lapangan, sehingga pada titik kulmimasinya adalah info A1 siapa pelaku, kelompoknya dan tentang keberadaan pelaku.
Sekitar pukul 2.30 WIB, pada minggu dari halaman Mapolresta Bandar Lampung, Kapolda Edward Syah Pernong, Wakapolda Boni Tampoi dan Kapolresta Bandar Lampung Kombes Harry Nugroho, sepakat diputuskan agar tim segera berangkat untuk operasi pengepungan dan penindakan.
Detik-detik keberangkatan yang sangat mencekam, saat kapolda berdoa dan menepuk satu per satu pundak dan pipi para satgas gabungan reserse dan satu Tim Brimob Polda Lampung, saat memberangkatkan mereka dengan semangat dan do’a untuk menyergap, pada satu tempat yang masih dirahasiakan dengan satu perintah saat briefing terakhir kapolda.
“Sambil menepuk bahu Bripka Ricky, Anggota Jatanras Polda Lampung dan menepuk lengan Kompol Rully ketua tim jatanras, kapolda berbisik “Tidak ada cerita lain , “Tangkap” sesuai prosedur, tetapi kalian sudah dibekali kompetensi serta sudah tahu apa yg harus kalian lakukan, dalam bertindak di TKP dalam situasi yang urgens dan membahayakan, ingat saya tidak mau ada Jefri kedua bagi anak buah saya, dan itu bagi anggota sudah dipahami benar,” kata Edward kala itu.
Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Edward Syah Pernong mencatat sejarah atas dibentuknya Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polda Lampung pada 30 Agustus 2015.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Lampung di Google News