Wakil Rektor II Unila Juga Diperiksa Selama 12 Jam, Dia Menyinggung Nama Andi Despiaandi, Ternyata

Senin, 22 Agustus 2022 – 07:56 WIB
Wakil Rektor II Unila Juga Diperiksa Selama 12 Jam, Dia Menyinggung Nama Andi Despiaandi, Ternyata - JPNN.com Lampung
Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum dan Keuangan Unila Prof Asep Sukohar saat diwawancara. Foto: Yosephin Wulandari/ JPNN.com

lampung.jpnn.com - Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Lampung (Unila), Prof Asep Sukohar mengaku diperiksa selama 12 jam di Gedung Merah Putih KPK.

"Iya saya datang ke KPK RI, pihak KPK menanyakan persoalan penerimaan mahasiswa baru sekitar 15 pertanyaan," katanya saat, Minggu (21/8).

Kedatangannya ke Gedung Merah Putih itu merupakan undangan dari KPK.

Namun, dia menegaskan hal itu hanyalah sebatas pemeriksaan soal kasus suap yang dilakukan Rektor Unila Prof Karomani dan beberapa jajarannya.

Kasus suap penerimaan mahasiswa baru itu juga diikuti oleh pihak swasta, yaitu Ketua Yayasan Alfian Husin kampus swasta di Bandar Lampung, IBI Darmajaya, Andi Despiaandi.

Namun, Menurut Ketua IDI Provinsi Lampung itu, tidak hubungan dengan Darmajaya atas kasus yang dilakukan Rektor Unila itu.

Sebsb, Andi Despiaandi bukan mematok harga harga untuk masyarakat lain, tetapi untuk anaknya sendiri.

"Itu urusan pribadi, dan setau saya bukan orang lain yang dimasukkan, itu anaknya sendiri, saya sendiri tidak tahu berapa banyak mahasiswa yang dimasukkan oleh pak rektor," pungkasnya. (mcr32/jpnn)

Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Lampung (Unila), Prof Asep Sukohar mengaku diperiksa selama 12 jam di Gedung Merah Putih KPK.

Redaktur : Sandy Fernando
Reporter : Wulan

Facebook JPNN.com Lampung Twitter JPNN.com Lampung Pinterest JPNN.com Lampung Linkedin JPNN.com Lampung Flipboard JPNN.com Lampung Line JPNN.com Lampung JPNN.com Lampung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Lampung di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia