Mahfud MD Mengakui Adanya Kebocoran Data Negara, Tetapi...
lampung.jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengakui bahwa kebocoran data negara memang terjadi.
Bahkan, dirinya telah mendapatkan laporan resmi dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Analisis Deputi VII (Kemenkopolhukam).
“Soal bocornya data negara, saya pastikan bahwa itu memang terjadi, tetapi itu bukan data yang sebetulnya rahasia,” ujar Mahfud MD, dilansir Antara, Senin (12/9).
Menurutnya, kasus tersebut belum membahayakan data negara karena data-data yang dibocorkan kepada publik justru merupakan hal-hal yang sudah diberitakan di koran-koran.
“Jadi, belum ada yang membahayakan dan isu-isu yang muncul itu kan sudah ada di koran tiap hari, (berita mengenai) jadi presiden, ini, gini, kan cuma itu. Tidak ada rahasia negara dari yang saya baca,” tegas Mahfud.
Sebagai wujud tindak lanjut kasus itu, Mahfud menyampaikan bahwa pemerintah akan menggelar rapat untuk mendalami hal tersebut.
Baca Juga:
Sebelumnya, peretas yang mengaku sebagai "Bjorka" melalui grup Telegram mengklaim telah meretas surat menyurat milik Presiden RI Joko Widodo, termasuk surat dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Klaim Bjorka itu disebarluaskan oleh sebuah akun Twitter "DarkTracer: DaekWeb Criminal Intelligence", yang kemudian viral dan sempat menjadi salah satu topik pembahasan terpopuler di Twitter hingga Sabtu (10/9) pagi.
Mahfud MD mengakui bahwa kebocoran data negara memang terjadi. tetapi itu bukan data yang sebetulnya rahasia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Lampung di Google News