BKKBN Optimistis Pemkot Bandar Lampung Bisa Menurunkan Angka Stunting
lampung.jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menilai Provinsi Lampung merupakan salah satu wilayah dengan angka prevalensi anak kurang sehat "stunting" rendah.
Dia mengungkapkan angka stunting sudah berada di bawah standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni di bawah 20 persen.
BKKBN optimistis angka stunting di Bandar Lampung turun dan memenuhi target 14 persen pada 2024 mendatang.
“Kami optimistis Pemerintah Kota Bandar Lampung bisa mencapai target percepatan penurunan stunting,” kata dia dilansir Antara Bandar Lampung, Jumat (29/7).
Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2021, prevalensi stunting di Kota Bandar Lampung sudah menyentuh angka 19,4 persen. Sementara provinsi sendiri mencapai 18,5 persen.
Hasto turut membeberkan bahwa dari data yang dimiliki BKKBN, dengan jumlah penduduk di Kota Bandar Lampung yang menyentuh 1,18 juta jiwa, sebanyak 67.138 keluarga berisiko terkena stunting.
Semua keluarga stunting itu tersebar di 20 kecamatan.
Namun, daerah di wilayah pesisir laut seperti Kecamatan Teluk Betung Barat, Teluk Betung Selatan, Panjang, dan Kecamatan Tanjung Karang Timur paling banyak memiliki keluarga berisiko stunting.
BKKBN optimistis angka stunting di Bandar Lampung turun dan memenuhi target 14 persen pada 2024 mendatang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Lampung di Google News