FSPMI Mendatangi Kantor DPRD Provinsi Lampung, Tuntutannya Kepada Wakil Rakyat Jelas
lampung.jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Puluhan Buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gerbang Kantor DPRD Provinsi Lampung, Selasa, (20/9).
Aksi ini merupakan salah satu penolakan atas kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar, pertalite, dan pertamax.
Pimpinan Cabang FSPMI Lampung Erik Mediarta mengatakan bahwa kebijakan pemerintah sangat menyengsarakan masyarakat, khususnya buruh.
"Bagaimana tidak sengsara, kami ini berpenghasilan tidak tetap, buat makan saja susah, apalagi buat beli bensin karena tempat kerja enggak selalu dekat," katanya.
Dia mengeluhkan akibat kenaikkan harga BBM. Sebab, semua harga naik, baik dari harga kebutuhan pokok hingga harga biaya transportasi.
"Naiknya BBM ini semua jadi naik bukan cuma BBM aja. Jadi, tolonglah kalau mau menaikkan BBM dipikirkan lagi," tegasnya.
Baca Juga:
Pihaknya menuntut kenaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) ataupun Upah Minimum Kota (UMK) di Lampung.
"Kami berharap UMP bisa naik karena BBM juga naik, jangan pernah lelah untuk perjuangkan, kami menuntut agar UMP/UMK 2023 bisa naik 10 sampai 20 persen," pungkasya. (mcr32/jpnn)
Puluhan Buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gerbang Kantor DPRD Provinsi Lampung, Selasa, (20/9).
Redaktur : Sandy Fernando
Reporter : Wulan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Lampung di Google News