Legislator PDIP Lampung Blak-blakan Sebut Program Gubernur Ilusi Nasi, Berikut 6 Catatan Kinerja Arinal
Angka itu merujuk pada perkembangan rasio gini 0,320 (2020), 0,314 (2021) dan 0,313 (2022).
2. Buruknya kinerja gubernur mengatasi kesenjangan ekonomi di Provinsi Lampung, juga diperlihatkan dengan tingkat kemiskinan yang masih tinggi di Provinsi Lampung.
Walaupun persentase penduduk miskin menurun selama periode 3 tahun terakhir, yaitu 12,76 persen (2020), 11,67 persen (2021) dan 11,44 persen (2022),. Namun, penurunan tersebut berjalan sangat lambat.
Hingga saat ini, Provinsi Lampung masuk kelompok empat provinsi dengan penduduk miskin paling banyak di Sumatera, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Bengkulu, Lampung, dan Sumatera Selatan.
3. Buruknya kualitas pertumbuhan ekonomi juga ditandai oleh rendahnya kinerja gubernur dalam menurunkan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), pada 2022 realisasi TPT hanya 4.52 jauh dari targetkan RKP 2022.
4. Tahun 2022, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung diangka 70.45 dan ini masuk kategori tinggi, tetapi Provinsi Lampung masih menempati urutan paling rendah se-Sumatera dalam capaian IPM.
5. Kinerja capaian Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional memburuk, dimasa kepemimpinan Arinal Djunidi sebagai Gubernur Lampung, capaian NTP masih lebih rendah dibanding rata-rata NTP Nasional.
Lampung masuk dalam daftar 10 provinsi dengan penurunan NTP terdalam untuk periode Januari-Oktober 2022, yaitu sebesar 4,41 persen (ytd).
Anggota DPRD Lampung Ketut Rameo blak-blakan mengkritik program Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Lampung di Google News